Jika Anda melihat surat kabar akhir-akhir ini, Anda pasti kewalahan dengan tajuk utama kebakaran hutan bersejarah, epidemi yang menghancurkan, dan pemilu AS yang akan datang yang tidak sebaru ingatan kita. Ambil langkah mundur dan tatanan sosial tampak usang. Perubahan iklim tidak sepenuhnya disalahkan atas masalah ini, tetapi semakin banyak literatur menunjukkan bahwa perubahan iklim membentuk stabilitas politik dan sosial. Penelitian menunjukkan bahwa suhu yang lebih hangat dan cuaca yang lebih ekstrem berkontribusi pada sejumlah hasil yang merugikan, termasuk kejahatan kekerasan, ketidakstabilan politik, dan keruntuhan rezim. Tahun ini kemungkinan akan menjadi tahun terpanas pertama atau kedua dalam catatan, dengan cuaca ekstrem dan peristiwa terkait iklim yang terjadi di seluruh Amerika Serikat, belum lagi secara global. Apakah perubahan iklim memengaruhi ketidakstabilan politik saat ini?
Ini adalah pertanyaan yang kontroversial. Selama bertahun-tahun, banyak politisi dan komentator menuduh ilmuwan dan aktivis iklim mempolitisasi bencana ketika mereka membahas perubahan iklim dalam kaitannya dengan badai individu atau kebakaran hutan. Dalam kasus ini, kaitannya dengan perubahan iklim relatif sederhana. Bukti yang menghubungkan perubahan iklim dan stabilitas politik menjadi kurang jelas, namun semakin tak tertahankan. Suhu yang lebih hangat dan cuaca ekstrem memperburuk tekanan sosial dan memperburuk hasil ekonomi. Ini pada gilirannya mempengaruhi tindakan politik. Sebuah makalah penting tahun 2013 di jurnal Science menemukan bahwa perubahan 1 standar deviasi suhu dikaitkan dengan peningkatan 2,3% dalam tingkat konflik antarpribadi dan peningkatan 13,2% dalam tingkat konflik antarkelompok. Pada tahun 2050, suhu diproyeksikan meningkat sebesar 2 standar deviasi di sebagian besar dunia dan 4 standar deviasi di beberapa tempat.
Persentase ini mungkin tampak kecil, tetapi dalam banyak kasus cukup untuk menyebabkan masalah serius. Solomon Hsiang, penulis studi tahun 2013 dan direktur Laboratorium Kebijakan Global di University of California, Berkeley, mengatakan: “Beberapa masalah terbesar adalah tidak menyadari bahwa kita dipengaruhi oleh iklim, karena kita tidak melakukan apa pun untuk melindungi diri kita sendiri.”
Masa Lalu: Sejarah Pergolakan Politik Yang Disebabkan Oleh Perubahan Iklim
Iklim telah membentuk kehidupan manusia sejak peradaban pertama. Dari penurunan Dinasti Tang di Cina pada abad ke-10, hingga penurunan peradaban Maya sekitar 900 M yang sudah mulai populer dengan permainan judi seperti surgaslot.top , hingga penataan kembali permukiman Afrika sebelumnya, penelitian telah mengungkapkan bagaimana kondisi cuaca dan iklim menyebabkan keruntuhan masyarakat. era umum. Contoh tipikal adalah Angkor, yang merupakan ibu kota Kerajaan Khmer di Kamboja dari abad ke-9 hingga ke-15. Selama 600 tahun, peradaban Khmer membangun sistem saluran air yang rumit untuk memenuhi kebutuhan Angkor dan melindungi kota dari banjir. Namun, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Proceedings of the National Academy of Sciences pada tahun 2010, wilayah tersebut mengalami kekeringan selama beberapa dekade karena suhu global beralih dari hangat ke dingin pada abad ke-15. Pada saat yang sama, kekaisaran menghadapi tekanan lain—tekanan ekonomi akibat konflik dengan kerajaan tetangga dan perubahan pola perdagangan. Efek gabungannya adalah runtuhnya Encore.
Sekarang: Era Yang Bergejolak, Politik Dan Iklim
Saat ini, Amerika Serikat menghadapi berbagai macam tantangan, banyak di antaranya tidak ada hubungannya dengan perubahan iklim di alam. Berabad-abad rasisme sistemik, sistem perawatan kesehatan yang sakit, dan ketimpangan ekonomi yang meluas hanyalah beberapa contoh. Ada berbagai macam masalah yang sama-sama menjengkelkan di seluruh dunia. Ada beberapa contoh bagaimana perubahan iklim memperburuk masalah ini. Pulau panas perkotaan membuat orang kulit berwarna lebih rentan terhadap gelombang panas, banjir menyebarkan penyakit yang ditularkan melalui air yang menekan sistem perawatan kesehatan, dan cuaca ekstrem paling parah menimpa orang-orang termiskin.
Baca Juga : Kekuatan Uang: Etika Reformasi Pengelolaan Dana Kampanye
Masa Depan: Apa Yang Akan Terjadi Selanjutnya Jika Perubahan Iklim Tidak Diatasi
Peran perubahan iklim dalam membentuk politik dan geopolitik saat ini mungkin tidak kentara, namun di masa depan dampaknya akan lebih menonjol dan memprihatinkan. Jika perubahan iklim tidak diatasi, badai yang lebih besar, panas yang tak tertahankan, dan garis pantai yang menghilang akan menyebabkan miliaran orang mengungsi atau berjuang untuk bertahan hidup. Hal ini pada gilirannya akan memberikan tekanan yang belum pernah terjadi sebelumnya pada institusi politik dan sosial, belum lagi ekonomi global.